Sabtu, 16 Januari 2016

Nasehat dari seorang A

Nasihat seorang saudara untuk saudaranya.

Saat aku sedang aktif, atau sering disebut online pada salah satu sosial media, sebut saja whatsapp. Terlintas percakapan luar angkasa yang masuk di dalamnya. Sebut saja dia A, laki-laki berpostur tubuh tidak begitu tinggi, sedikit terdapat bentol-bentol di badannya yang merata (sebutan gemuk yang lebih indah), dan sering merepotkan.
Ya, bukannya tak ingin membantu, tapi momen setiap beliau minta tolong itu tidak pas.
Langsung saja, suatu ketika, A melalui sosial media berbentuk Whatsapp(WA) berkata kepadaku.
"Assalamualaikum dek Put," katanya.
"Waalaikumussalam. ada apa ya om?" balas ku menyapa laki-laki yang lebih tua 2 tahun itu dari ku. Bla.. bla.. bla.. panjang dan aku tidak bisa menebak alur ceritanya, yang jelas A menasehatiku akan suatu hal yang kelak menjadi masa depanku, insyaAllah.
"Qu anfusakum wa ahlikum naara dalam tafsirnya imam ibnu katsir disebutkan. Bahwa Ali bin Abi Thalib memaknainya addibuhum wa 'allimuhum ( didiklah mereka agar beradab dan ajari mereka dengan ilmu ) baru inget ki hahaha. Sesuk suamimu kon mengingat iki yo hahaha. Ben kalian masuk surga bareng bareng." pesannya kepadaku.
"Aamiin.... :) ", balas ku

Pesan berat karena membawa kata "suami". Ya, diri memang mulai mendewasa. Apa mau dikata, masa depan harus tetap ditatap lurus dan jauh. Tidak ada tidak, dan ya pasti ya.
Allah tahu, rencana terbaik yang akan di wujudkan di hari kelak.
Mungkin dia si penasihat untuk yang dinasehati, atau bahkan sang penasihat menasihati diri sendiri?
Wallahualam.
Hanya Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Pembuat sebaik-baik rencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts