Minggu, 31 Januari 2016

Perkataan si B, Menyegel Hati

Setelah sesorang meminta quote, the best quote I ever read. Yang berisi nasihat seorang ibunda solihah yang sangat menyentuh siapapun yang membacanya. Sungguh beruntung anak yang terlahir dari rahimnya. Tumbuh dengan kecerdasan seorang ibunda dan kasih sayang yang sangat dalam. Kesabaran nya pun senantiasa merenyuhkan hati yang tiada pernah tahu diri beliau. Semoga Allah senantiasa menjaga ibunda dalam lingkaran rahmatNya. Dan tiba² sebuah message berlabuh dalam blackberry messenger saya.
Dari seseorang: 

Allah Maha Benar atas segala sesuatu. Wahai pemilik nyawaku, jaga hati hamba sebagaimana Engkau menjaga hati Ali dan Fathimah.
Bukan hal yang sepele jika merujuk pada sepenggal hati. Gemuruh yang amat mengguncangkan pikiran. Bahkan lucu sekali jika ada yang memperhati.
Tidak sempat terpikir, begini jadinya. Dari yang hanya cukup tau, kini jadi merubah suasana. Ini bukan harapan bahkan pengharapan. Ia pun merujuk hal yang demikian.
Aku hargai itu, dan terimakasih. Karena saling mengasihi antar muslim itu baik. Tapi, bukan begini caranya.

Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia - Ali bin Abi Thalib -

Pendewasaan ini membuatku semakin tak karuan.
Semoga kita diberikan jalan yang terbaik dariNya.

Sabtu, 16 Januari 2016

Nasehat dari seorang A

Nasihat seorang saudara untuk saudaranya.

Saat aku sedang aktif, atau sering disebut online pada salah satu sosial media, sebut saja whatsapp. Terlintas percakapan luar angkasa yang masuk di dalamnya. Sebut saja dia A, laki-laki berpostur tubuh tidak begitu tinggi, sedikit terdapat bentol-bentol di badannya yang merata (sebutan gemuk yang lebih indah), dan sering merepotkan.
Ya, bukannya tak ingin membantu, tapi momen setiap beliau minta tolong itu tidak pas.
Langsung saja, suatu ketika, A melalui sosial media berbentuk Whatsapp(WA) berkata kepadaku.
"Assalamualaikum dek Put," katanya.
"Waalaikumussalam. ada apa ya om?" balas ku menyapa laki-laki yang lebih tua 2 tahun itu dari ku. Bla.. bla.. bla.. panjang dan aku tidak bisa menebak alur ceritanya, yang jelas A menasehatiku akan suatu hal yang kelak menjadi masa depanku, insyaAllah.
"Qu anfusakum wa ahlikum naara dalam tafsirnya imam ibnu katsir disebutkan. Bahwa Ali bin Abi Thalib memaknainya addibuhum wa 'allimuhum ( didiklah mereka agar beradab dan ajari mereka dengan ilmu ) baru inget ki hahaha. Sesuk suamimu kon mengingat iki yo hahaha. Ben kalian masuk surga bareng bareng." pesannya kepadaku.
"Aamiin.... :) ", balas ku

Pesan berat karena membawa kata "suami". Ya, diri memang mulai mendewasa. Apa mau dikata, masa depan harus tetap ditatap lurus dan jauh. Tidak ada tidak, dan ya pasti ya.
Allah tahu, rencana terbaik yang akan di wujudkan di hari kelak.
Mungkin dia si penasihat untuk yang dinasehati, atau bahkan sang penasihat menasihati diri sendiri?
Wallahualam.
Hanya Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Pembuat sebaik-baik rencana

Popular Posts